Bahaya Pikiran Negatif dalam Organisasi: Refleksi untuk Pemuda Katolik Komda Kepri
Oleh: Nimrod Siahaan, S.Ak
Ketua Pemuda Katolik Komda Kepulauan Riau
Dalam perjalanan organisasi, terutama organisasi kader seperti Pemuda Katolik Komda Kepri, kekuatan terbesar kita bukan hanya terletak pada program dan struktur, tetapi pada semangat persaudaraan dan kesatuan hati di antara para anggotanya. Namun, akhir-akhir ini, saya merasa perlu mengangkat sebuah refleksi penting: bahayanya pikiran negatif yang tumbuh di dalam organisasi.
Pikiran negatif—baik itu kecurigaan, prasangka buruk, ketidakpercayaan, maupun semangat kompetisi yang tidak sehat—ibarat racun kecil yang bila dibiarkan, akan menjalar perlahan dan menghancurkan semangat kolektif dari dalam. Dalam konteks Pemuda Katolik Komda Kepri, pikiran negatif tidak hanya merusak hubungan antar kader, tapi juga dapat melemahkan pelayanan, mencederai solidaritas, dan menurunkan semangat Pro Ecclesia et Patria yang menjadi fondasi utama gerakan kita.
Kita harus menyadari bahwa organisasi bukanlah tempat untuk saling menghakimi, membandingkan, apalagi menjatuhkan. Organisasi adalah wadah untuk bertumbuh bersama, saling menopang dalam kekurangan, dan bersinergi dalam perbedaan. Pikiran negatif sering kali muncul dari luka lama, ego yang belum selesai, atau ambisi pribadi yang tidak diselaraskan dengan semangat kolektif. Inilah yang harus kita renungkan bersama.
Sebagai pemuda Katolik, kita diajak untuk menghidupi semangat kasih, pengampunan, dan pelayanan. Yesus tidak membangun komunitas-Nya dengan rasa curiga, tetapi dengan cinta dan ketulusan. Demikian pula seharusnya kita membangun Komda Kepri—dengan hati yang bersih, niat yang murni, dan semangat untuk menjadi berkat, bukan sumber konflik.
Saya mengajak seluruh kader Pemuda Katolik di Kepulauan Riau untuk menjadikan organisasi ini sebagai ladang pembentukan diri yang sehat, positif, dan penuh harapan. Mari kita rawat pikiran dan hati kita. Jika ada perbedaan, mari selesaikan dengan dialog. Jika ada kekecewaan, mari bicarakan dalam semangat persaudaraan. Dan jika ada keberhasilan, mari rayakan bersama-sama, bukan dengan iri atau curiga, tetapi dengan syukur dan dukungan.
Organisasi ini bukan milik satu orang. Ini adalah rumah bersama, tempat kita tumbuh sebagai pemimpin yang utuh—iman, intelektual, dan integritas. Jangan biarkan pikiran negatif merampas masa depan besar yang Tuhan sediakan melalui organisasi ini.
Bersihkan hati, jernihkan pikiran, kuatkan langkah.
Kita bukan hanya kader organisasi, tapi pejuang iman dan pelayan bangsa.
Salam Kompak!
Pro Ecclesia et Patria!