sempenanusantaranews. Batam, 2 Juli 2025 — Di tengah derasnya arus globalisasi dan perubahan zaman yang serba cepat, nilai-nilai dasar seperti integritas justru menjadi semakin penting untuk dipertahankan. Demikian disampaikan oleh Nimrod Siahaan, Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Kepulauan Riau, dalam dialog melalui sambungan telepon bersama RRI Batam bertema “Menjaga Integritas di Tengah Era Globalisasi.”
Dalam wawancara tersebut, Nimrod menjelaskan bahwa integritas bukan hanya soal moral pribadi, tetapi merupakan kesatuan antara hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan.
“Orang yang berintegritas adalah orang yang hidup dengan kejujuran dan kesetiaan pada kebenaran, meskipun tidak ada yang melihat,” ujarnya.
Keluarga: Titik Awal Pembentukan Integritas
Salah satu poin utama yang ditegaskan Nimrod adalah bahwa integritas lahir dari rumah. Keluarga berperan sebagai sekolah pertama bagi pembentukan karakter anak.
“Orangtua adalah guru kehidupan pertama. Anak belajar integritas dari apa yang mereka lihat, bukan dari apa yang mereka dengar saja. Jika orangtua mengajarkan kejujuran tetapi sering berbohong di depan anak, maka pesan itu akan kehilangan makna,” tegasnya.
Nimrod menekankan pentingnya konsistensi antara perkataan dan perbuatan, serta membangun komunikasi yang terbuka dalam rumah tangga.
“Anak-anak harus diajarkan keberanian untuk jujur, bahkan saat itu tidak mudah. Dan orangtua harus menciptakan ruang di mana kejujuran anak tidak dihukum, tapi dihargai.”
Tantangan Globalisasi dan Budaya Instan
Menurut Nimrod, salah satu tantangan besar dalam menjaga integritas saat ini adalah budaya instan yang cenderung mengabaikan proses.
“Kita hidup di era digital yang serba cepat. Informasi tersebar luas, tetapi tidak semua benar. Jika tidak punya fondasi nilai yang kuat, kita akan mudah hanyut dalam relativisme moral,” ujarnya.
Ia menawarkan lima langkah sederhana untuk membangun dan menjaga integritas dalam kehidupan sehari-hari:
- Menanamkan nilai-nilai spiritual yang kuat
- Konsistensi antara pikiran, ucapan, dan tindakan
- Kritis dalam menerima informasi
- Membangun lingkungan yang sehat dan suportif
- Berani menjadi teladan, bukan hanya pengamat
Integritas dalam Kepemimpinan dan Organisasi
Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Pemuda Katolik Komda Kepri, Nimrod juga menekankan pentingnya integritas dalam dunia organisasi dan kepemimpinan.
“Kami selalu mendorong kader untuk tidak tergoda pada jalan pintas. Pemimpin sejati tidak menghalalkan segala cara demi pencapaian instan. Dia harus setia pada proses dan prinsip.”
Ia menyebutkan bahwa integritas pemimpin bukan hanya terlihat dari program, tapi dari keberanian menyelesaikan masalah nyata.
“Di Batam, kita masih menghadapi masalah serius seperti sampah, banjir, dan pelayanan publik yang belum optimal. Pemimpin yang berintegritas tidak menunda masalah. Ia bertindak, bukan hanya membuat pencitraan.”
Integritas Adalah Perjuangan
Menutup dialog, Nimrod menyampaikan pesan yang menginspirasi seluruh pendengar dan kaum muda:
“Integritas bukan hadiah — itu perjuangan. Integritas tidak diwariskan, tetapi dibentuk, ditempa, dan dijaga setiap hari. Dunia boleh berubah, tapi kejujuran tetap kejujuran. Jadilah pribadi yang mampu berkata, ‘Saya memilih hidup dalam kebenaran, meskipun dunia menertawakan saya.’”
“Kita adalah Pemuda Katolik — pejuang Gereja dan Tanah Air. Jadikan integritas sebagai napas hidup kita, sebagai mahkota yang tak ternilai.” (red)