Ketika PRT Tak Bisa Berkata Tidak

- Admin

Jumat, 4 Juli 2025 - 17:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Romo Pascal

Ada majikan-majikan yang begitu baik hati memperlakukan PRT layaknya keluarga sendiri. Seperti anak, seperti saudari. Mereka dihormati, didengar, diberi ruang untuk tumbuh.

Tapi ada juga… yang membungkam dengan kuasa.
Yang mengendalikan segalanya: gaji, makan, waktu, bahkan izin untuk sekadar keluar rumah.
Yang menyelipkan perintah dalam balutan “kebaikan”. Yang menyamarkan kekerasan sebagai “pendidikan”. Yang mengubah ketakutan jadi “loyalitas”.

Di dalam rumah, relasi kuasa tidak selalu tampak… tapi terasa.
Terasa ketika satu suara lebih dipercaya, dan yang lain harus diam. Ketika PRT dipaksa menjadi “pengawas”, dan PRT lainnya hanya bisa tunduk. Ketika kekerasan dibiarkan tumbuh dari bawah, dianggap biasa, dan terus diulang.

Ini bukan hanya hubungan kerja. Ini adalah siklus. Penindasan → Diam → Pengulangan. Dan semua itu terjadi… karena kekuasaan dibiarkan tanpa batas. Sudah saatnya kita memutus siklus ini.

Sudah saatnya melihat PRT bukan sebagai alat, tapi sebagai manusia.

📢 RUU Perlindungan PRT harus disahkan. Agar rumah tak lagi menjadi tempat kekejaman tersembunyi. Pekerja rumah tangga bukan milik siapa pun. Mereka layak hidup aman, dihormati, dan didengar. (red)

Berita Terkait

Pentingnya Komunikasi yang Baik dan Benar dalam Berorganisasi: Fondasi Persaudaraan dan Pelayanan yang Efektif
MENYOAL LAMBATNYA PELAYANAN BPJS KETENAGAKERJAAN: SUARA PEKERJA YANG TERABAIKAN
Berita ini 11 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 23:23 WIB

Pentingnya Komunikasi yang Baik dan Benar dalam Berorganisasi: Fondasi Persaudaraan dan Pelayanan yang Efektif

Jumat, 4 Juli 2025 - 17:34 WIB

Ketika PRT Tak Bisa Berkata Tidak

Minggu, 4 Mei 2025 - 21:53 WIB

MENYOAL LAMBATNYA PELAYANAN BPJS KETENAGAKERJAAN: SUARA PEKERJA YANG TERABAIKAN

Berita Terbaru