Oleh: Romo Pascalis
“Tapi kan mereka sama-sama mau…”. Kalimat itu sering banget dilontarkan setiap kali ada kasus kekerasan seksual.
Seolah kalau dua orang ‘kelihatannya setuju’, berarti tidak ada masalah. Padahal, banyak yang bilang “iya” karena takut, takut diputusin, takut disalahkan, takut diancam atau karena tidak merasa punya pilihan lain.
Dalam kondisi seperti itu, persetujuan bukanlah cmonsent yang sah. Consent bukan cuma soal ‘iya atau enggak’. Consent harus bebas dari tekanan, sadar sepenuhnya dan setara.
Kalau salah satunya masih di bawah umur, tidak sadar, atau ada relasi kuasa-itu tetap kekerasan seksual. Titik.
Jadi mulai sekarang, berhenti bilang: “Kan mereka sama-sama mau.” Karena tidak semua ‘iya’ itu benar-benar mau. (red)